A. Pendahuluan
Pada zaman sekarang ini, banyak sekali ramalan mengenai hari kiamat. Mulai
dari Teori kalender Maya, mama lauren, para bisku di tibet ternyata
kebetulan menyatakan akan terjadi hari kiamat pada tahun 2012 yang berhubungan
dengan bencana sangat besar yaitu air. Yang terkena salah satunya adalah
Indonesia, akan dilibas bencana sehingga penduduk Indonesia tersisa tinggal 40%
dari total populasi yang saat itu. Mengenai hari kiamat, semua sudah jelas tertulis di dalam
Al-Qur’an nul karim. Oleh karena
itu, Disini saya akan menjelaskan terjadinya hari kiamat menurut ajaran islam.
B. Pembahasan
Beriman kepada hari kiamat merupakan
unsur pokok keimanan dalam Islam. Hal tersebut terkandung didalam rukun iman
yang kelima. Tanpa beriman kepada hari kiamat, iman seseorang tidak
akan diterima. Sebagaimana tidak diterima apabila tidak beriman kepada
Allah, malaikat-malaikat Allah, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, dan qadha qadar
dariNya. Allah SWT berfirman di dalam Surat An-Nisaa ayat 136 yang artinya :
“Barangsiapa yang kafir kepada
Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, dan hari kemudian
(kiamat), maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.”(An-Nisaa’:136).
Kemudian Allah menegaskan
mengenai kepastian adanya kiamat dalam firman-firmanNya, diantaranya:
“Orang-orang yang kafir
mengatakan bahwa mereka sekali-sekali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah:
Tidak demikian, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan , kemudian
akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Yang demikian itu
adalah mudah bagi Allah.” (At-Taghabun 64:7).
Allah SWT berfirman pula di dalam
Surat An-Naml ayat 82 yang artinya :
“Serta memberi peringatan
(pula) tentang hari berkumpul (kiamat) tidak ada keraguan padanya.
Segolongan masuk surga dan segolongan masuk neraka.” (As-Syura 42:7) Dan
firman Allah Subhannahu wa Ta’ala yang artinya: “Dan apabila perkataan telah
jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan
mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada
ayat-ayat Kami.” (An-Naml 27:82).
Kemudian Allah SWT berfirman di
dalam Surat Al-Haaqqah ayat 13-34 yang artinya :
“Maka apabila sangkakala
ditiup sekali tiup, dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung lalu dibenturkan
keduanya sekali bentur. Maka pada hari itu terjadilah kiamat, dan
terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah. Dan
malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan
malaikat menjunjung ‘Arasy Tuhanmu di atas (kepala) mereka. Pada hari itu kamu
dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatu pun dari keadaanmu yang tersembunyi
(bagi Allah). Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah
kanannya, maka dia berkata : Ambillah, bacalah kitabmu (ini). Sesungguhnya aku
yakin, bahwa sesungguhnya aku akan menemui hisab (perhitungan) terhadap diriku.
Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridhai, dalam surga yang tinggi.
Buah-buahannya dekat, (kepada mereka dikatakan): Makan dan minumlah dengan sedap
disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu. Adapun
orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata:
Wahai alangkah baiknya sekiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini). Dan
aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku. Wahai kiranya kematian itulah
yang menyelesaikan segala sesuatu. Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat
kepadaku. Telah hilang kekuasaan dariku. (Allah berfirman): Peganglah dia lalu
belenggulah tangannya ke lehernya. Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka
yang menyala-nyala. Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh
puluh hasta. Sesungguhnya dia dahulu tidak beriman kepada Allah Yang Maha
Besar. Dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang
miskin.” (Al-Haaqqah 69:13-34).
Firman-firman diatas hanyalah
sebagian kecil firman mengenai kiamat.
Masih banyak firman-firman lain di dalam Al-Qur’an yang menegaskan
mengenai hari kiamat.
Terdapat tanda-tanda kiamat,
diantaranya :
1. Kemaksiatan merebak di
mana-mana dan dilakukan secara terang terangan. Manusia sudah tidak mempunyai
rasa malu untuk melakukan perbuatan zina, mabuk, melacurkan diri di tempat
umum.
2. Manusia kembali menyembah
berhala seperti zaman dahulu.
Berhala di alam modern tidak
hanya berupa patung tapi dapat berupa pikiran sesat, ideologi seperti komunisme
dan kapitalisme, uang, makam keramat, dan semua kekuatan dunia yang dianggap
mempunyai kekuatan.
3. Manusia melupakan Allah karena
sibuk dengan urusan dunia.
Dengan kesibukannya tersebut,
manusia tidak lagi mempunyai waktu untuk beribadah. Karena itu nama Allah sudak
tidak terdengar lagi. Masjid dan Mushola kosong, bahkan ditutup.
4. Terjadi penyimpangan peredaran
tata surya dan kacapatan rotasi dan revolusinya. Matahari tidak lagi terbit
dari timur tapi dari barat. Di samping itu, waktu juga berjalan dengan sangat
cepat. Siang dan malam berganti dengan cepat sehingga seminggu akan seperti
satu hari.
5. Munculnya Dajjal
6. Munculnya Isa ibnu Maryam
7. Turunnya Imam Mahdi
8. Turunnya Ya’jud Ma’jud
Rasulullah SAW menjelaskan dengan
beberapa haditsnya mengenai tanda-tanda kiamat. Diantaranya: “Sesungguhnya kiamat
itu tidak akan terjadi sebelum adanya sepuluh tanda-tanda kiamat,
yaitu tenggelam di Timur, tenggelam di Barat, tenggelam di Jazirah Arab, adanya
asap, datangnya Dajjal, Dabbah (binatang melata yang besar), Ya’juj dan Ma’juj,
terbit matahari dari sebelah barat, keluar api dari ujung Aden yang menggiring
manusia, dan turunnya Nabi Isa.” (Hadits Riwayat Muslim).
Sabda Rasulullah SAW ketika berkhutbah : “Wahai manusia,
bahwasanya kamu nanti akan dihimpun Allah dalam keadaan telanjang kaki,
telanjang bulat, dalam keadaan kulup (tidak dikhitan). Ingatlah bahwa orang
yang mula-mula diberi pakaian adalah Ibrahim AS. Ingatlah bahwa nanti ada di
antara umatku yang didudukkan di sebelah kiri. Ketika itu aku berkata: Ya
Tuhan, (mereka itu adalah) sahabatku. Lalu Tuhan berkata: Engkau tidak tahu apa
yang mereka perbuat sesudah kamu (wafat).” (HR Muslim).
Hari kiamat merupakan hari
pertanggungjawaban atas segala perbuatan yang telah dilakukan di dunia. Mengenai
pertanggungan jawab perbuatan, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Pada hari kiamat,
setiap hamba tak akan melangkah sebelum ditanya empat hal, yaitu tentang umur
untuk apa ia habiskan, ilmunya untuk apa ia amalkan, hartanya dari mana ia
peroleh dan untuk apa ia belanjakan, dan (kesehatan) badannya untuk apa ia
pergunakan.” (HR Tirmidzi)
Adapun penjelasan mengenai
dahsyatnya keadaan kiamat sampai manusia tak ingat pada lainnya, yaitu:
“Dari Aisyah , Bahwa ia
teringat Neraka lalu menangis, maka Rasulullah ` bertanya: Apa yang menyebabkan
engkau menangis? Aisyah menjawab: Aku teringat pada Neraka, hingga aku
menangis. Apakah pada hari kiamat kamu akan ingat pada keluargamu? Jawab
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam : Adapun di tiga tempat, orang tidak teringat
pada yang lainnya, yaitu ketika ditimbang amalnya sebelum dia mengetahui berat
ringannya amal kebaikannya. Ketika buku catatan amalnya beterbangan sebelum dia
mengetahui di mana hinggapnya buku itu, di sebelah kanan, kiri, atau di
belakangnya. Dan ketika meniti titian/jembatan (shirath) yang terbentang di
punggung neraka Jahannam sebelum dia melaluinya.” (HR Abu Daud)
Seperti itulah peristiwa
terjadinya kiamat menurut ajaran islam beserta tanda-tandanya. Semuanya
merupakan hal ghaib yang hanya Allah yang mengetahuinya, disamping Rasulullah
SAW yang mengabarkan melalui firman-NYA.
C. Kesimpulan
Datangnya hari kiamat hanya Allah
SWT yang mengetahui. Sebagaimana terkandung di dalam Surat Al-Ahzab ayat 63
yang artinya: “Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit.
Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di
sisi Allah". dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh Jadi hari berbangkit itu
sudah dekat waktunya.” Hal-hal yang
tak sesuai dengan penjelasan Allah dan RasulNya mesti kita tolak, meskipun
datangnya dari orang yang mengaku intelek, pakar, ataupun mengaku telah
menyelidiki bertahun-tahun dengan metode yang disebut ilmiah dan canggih.
Sebaliknya, kalau itu datang dari Allah dan RasulNya, maka wajib kita imani.
D. Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar