Senin, 07 Januari 2013

Tulisan 2 : Artikel Islami



A. Pendahuluan

Pada zaman sekarang ini, banyak sekali ramalan mengenai hari kiamat. Mulai dari Teori kalender Maya, mama lauren, para bisku di tibet ternyata kebetulan menyatakan akan terjadi hari kiamat pada tahun 2012 yang berhubungan dengan bencana sangat besar yaitu air. Yang terkena salah satunya adalah Indonesia, akan dilibas bencana sehingga penduduk Indonesia tersisa tinggal 40% dari total populasi yang saat itu. Mengenai hari  kiamat, semua sudah jelas tertulis di dalam Al-Qur’an nul karim. Oleh karena itu, Disini saya akan menjelaskan terjadinya hari kiamat menurut ajaran islam.

B. Pembahasan

Beriman kepada hari kiamat merupakan unsur pokok keimanan dalam Islam. Hal tersebut terkandung didalam rukun iman yang kelima. Tanpa beriman kepada hari kiamat, iman seseorang tidak akan diterima. Sebagaimana tidak diterima apabila tidak beriman kepada Allah, malaikat-malaikat Allah, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, dan qadha qadar dariNya. Allah SWT berfirman di dalam Surat An-Nisaa ayat 136 yang artinya :

“Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, dan hari kemudian (kiamat), maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.”(An-Nisaa’:136).

Kemudian Allah menegaskan mengenai kepastian adanya kiamat dalam firman-firmanNya, diantaranya:

“Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-sekali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah: Tidak demikian, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan , kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (At-Taghabun 64:7).

Allah SWT berfirman pula di dalam Surat An-Naml ayat 82  yang artinya :

“Serta memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul (kiamat) tidak ada keraguan padanya. Segolongan masuk surga dan segolongan masuk neraka.” (As-Syura 42:7) Dan firman Allah Subhannahu wa Ta’ala yang artinya: “Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.” (An-Naml 27:82).




Kemudian Allah SWT berfirman di dalam Surat Al-Haaqqah ayat 13-34 yang artinya :

“Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup, dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung lalu dibenturkan keduanya sekali bentur. Maka pada hari itu terjadilah kiamat, dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah. Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan malaikat menjunjung ‘Arasy Tuhanmu di atas (kepala) mereka. Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatu pun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah). Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia berkata : Ambillah, bacalah kitabmu (ini). Sesungguhnya aku yakin, bahwa sesungguhnya aku akan menemui hisab (perhitungan) terhadap diriku. Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridhai, dalam surga yang tinggi. Buah-buahannya dekat, (kepada mereka dikatakan): Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu. Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata: Wahai alangkah baiknya sekiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini). Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku. Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu. Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku. Telah hilang kekuasaan dariku. (Allah berfirman): Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya. Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala. Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta. Sesungguhnya dia dahulu tidak beriman kepada Allah Yang Maha Besar. Dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin.” (Al-Haaqqah 69:13-34).

Firman-firman diatas hanyalah sebagian kecil firman mengenai kiamat.  Masih banyak firman-firman lain di dalam Al-Qur’an yang menegaskan mengenai hari kiamat.

Terdapat tanda-tanda kiamat, diantaranya :

1. Kemaksiatan merebak di mana-mana dan dilakukan secara terang terangan. Manusia sudah tidak mempunyai rasa malu untuk melakukan perbuatan zina, mabuk, melacurkan diri di tempat umum.

2. Manusia kembali menyembah berhala seperti zaman dahulu.
Berhala di alam modern tidak hanya berupa patung tapi dapat berupa pikiran sesat, ideologi seperti komunisme dan kapitalisme, uang, makam keramat, dan semua kekuatan dunia yang dianggap mempunyai kekuatan.

3. Manusia melupakan Allah karena sibuk dengan urusan dunia.
Dengan kesibukannya tersebut, manusia tidak lagi mempunyai waktu untuk beribadah. Karena itu nama Allah sudak tidak terdengar lagi. Masjid dan Mushola kosong, bahkan ditutup.

4. Terjadi penyimpangan peredaran tata surya dan kacapatan rotasi dan revolusinya. Matahari tidak lagi terbit dari timur tapi dari barat. Di samping itu, waktu juga berjalan dengan sangat cepat. Siang dan malam berganti dengan cepat sehingga seminggu akan seperti satu hari.

5. Munculnya Dajjal
6. Munculnya Isa ibnu Maryam
7. Turunnya Imam Mahdi
8. Turunnya Ya’jud Ma’jud

Rasulullah SAW menjelaskan dengan beberapa haditsnya mengenai tanda-tanda kiamat. Diantaranya: “Sesungguhnya kiamat itu tidak akan terjadi sebelum adanya sepuluh tanda-tanda kiamat, yaitu tenggelam di Timur, tenggelam di Barat, tenggelam di Jazirah Arab, adanya asap, datangnya Dajjal, Dabbah (binatang melata yang besar), Ya’juj dan Ma’juj, terbit matahari dari sebelah barat, keluar api dari ujung Aden yang menggiring manusia, dan turunnya Nabi Isa.” (Hadits Riwayat Muslim).

Sabda Rasulullah SAW  ketika berkhutbah : “Wahai manusia, bahwasanya kamu nanti akan dihimpun Allah dalam keadaan telanjang kaki, telanjang bulat, dalam keadaan kulup (tidak dikhitan). Ingatlah bahwa orang yang mula-mula diberi pakaian adalah Ibrahim AS. Ingatlah bahwa nanti ada di antara umatku yang didudukkan di sebelah kiri. Ketika itu aku berkata: Ya Tuhan, (mereka itu adalah) sahabatku. Lalu Tuhan berkata: Engkau tidak tahu apa yang mereka perbuat sesudah kamu (wafat).” (HR Muslim).

Hari kiamat merupakan hari pertanggungjawaban atas segala perbuatan yang telah dilakukan di dunia. Mengenai pertanggungan jawab perbuatan, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Pada hari kiamat, setiap hamba tak akan melangkah sebelum ditanya empat hal, yaitu tentang umur untuk apa ia habiskan, ilmunya untuk apa ia amalkan, hartanya dari mana ia peroleh dan untuk apa ia belanjakan, dan (kesehatan) badannya untuk apa ia pergunakan.” (HR Tirmidzi)

Adapun penjelasan mengenai dahsyatnya keadaan kiamat sampai manusia tak ingat pada lainnya, yaitu:

“Dari Aisyah , Bahwa ia teringat Neraka lalu menangis, maka Rasulullah ` bertanya: Apa yang menyebabkan engkau menangis? Aisyah menjawab: Aku teringat pada Neraka, hingga aku menangis. Apakah pada hari kiamat kamu akan ingat pada keluargamu? Jawab Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam : Adapun di tiga tempat, orang tidak teringat pada yang lainnya, yaitu ketika ditimbang amalnya sebelum dia mengetahui berat ringannya amal kebaikannya. Ketika buku catatan amalnya beterbangan sebelum dia mengetahui di mana hinggapnya buku itu, di sebelah kanan, kiri, atau di belakangnya. Dan ketika meniti titian/jembatan (shirath) yang terbentang di punggung neraka Jahannam sebelum dia melaluinya.” (HR Abu Daud)

Seperti itulah peristiwa terjadinya kiamat menurut ajaran islam beserta tanda-tandanya. Semuanya merupakan hal ghaib yang hanya Allah yang mengetahuinya, disamping Rasulullah SAW yang mengabarkan melalui firman-NYA.

C. Kesimpulan

Datangnya hari kiamat hanya Allah SWT yang mengetahui. Sebagaimana terkandung di dalam Surat Al-Ahzab ayat 63 yang artinya: “Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah". dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh Jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya.”  Hal-hal yang tak sesuai dengan penjelasan Allah dan RasulNya mesti kita tolak, meskipun datangnya dari orang yang mengaku intelek, pakar, ataupun mengaku telah menyelidiki bertahun-tahun dengan metode yang disebut ilmiah dan canggih. Sebaliknya, kalau itu datang dari Allah dan RasulNya, maka wajib kita imani.

D. Daftar Pustaka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar