Sabtu, 28 April 2012

TUGAS IBD ( ILMU BUDAYA DASAR)

MANUSIA DAN HARAPAN

A. PENGERTIAN HARAPAN
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Setiap manusia pasti memiliki harapan. Manusia tanpa adanya harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan itu sendiri.

Harapan hampir mirip dengan cita-cita, bedanya cita-cita adalah sesuatu yang diinginkan setinggi-tingginya, sedangkan harapan itu tidak terlalu muluk. Disamping perbedaan, harapan dan cita-cita memiliki kesamaan, yaitu :
1. Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
2. Pada umumnya baik cita-cita maupun harapan adalah menginginkan hal yang lebih baik atau lebih meningkat.

Contoh dari harapan yaitu misalnya seseorang yang berharap mendapatkan IPK yang baik, ia berusaha keras dalam belajar dan bersungguh-sungguh, sehingga ia dapat memenuhi harapannya tersebut. Tapi semuanya bergantung kepada kehendak Tuhan Yang Maha Esa. Kita sebagai manusia hanya bisa berharap dan berusaha.


B. SEBAB-SEBAB MANUSIA MEMILIKI HARAPAN
Terdapat 2 penyebab seorang manusia memiliki suatu harapan, yaitu :

1. Dorongan Kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terwujud dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, sedih, dan bahagia.
Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat, dan hidup bersama dengan manusia lain.
Dengan kodrat inilah, manusia memiliki harapan.

2. Dorongan Kebutuhan Hidup
Manusia memiliki kebutuhan hidup, umumnya adalah kebutuhan jasmani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan itu manusia harus bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan karena kemampuan manusia sangat terbatas baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikirnya.

Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan atau kebutuhan manusia itu adalah :
a. Kelangsungan hidup (survival).
b. Keamaanan (safety).
c. Hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (be loving and loved).
d. Diakui lingkungan (status).
e. Perwujudan cita-cita (self-actualization).
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup maka manusia mempunyai harapan. Karena pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

C. PENGERTIAN DOA
Berbagai pengertian tentang doa yaitu :

a. Do'a Adalah Senjata Orang Mu'min
Doa adalah obat yang paling mujarab. Ia ibarat musuh bagi penyakit. Ia senantiasa melawan, menhilangkan atau meringankanya.

b. Doa adalah jalan keselamatan, tangga pengantar, sesuatu yang dituntut oleh orang-orang yang berpengetahuan, kendaraan orang-orang shalih, tempat berlindung bagi kaum yang terzalimi dan tertindas.

c. Doa adalah Nafas
Doa adalah NAFAS HIDUP bagi orang percaya.
"DOA bukanlah sebuah PILIHAN, melainkan sebuah KEBUTUHAN yang sangat primer bagi hidup orang percaya.
BERDOA bukan hanya mencari PERTOLONGAN.
BERDOA merupakan bukti KETERGANTUNGAN kita kepada Tuhan.
Sebagaimana kita harus BERNAFAS untuk tetap HIDUP, demikian juga kita harus berdoa untuk kehidupan rohani kita

d. Doa adalah otaknya ibadah

e. Doa adalah sebuah permohonan yang mengarah pada kebaik


MACAM-MACAM DOA
a. Doa bagi umat kristen, contoh :
Doa Bapa Kami dengan Uraian oleh St. Fransiskus dari Asisi
Doa Bapa Kami dengan Uraian oleh St. Petrus Yulianus Eymard
Doa Bagi Yesus Tersalib
Doa Sebelum Misa oleh St. Thomas Aquinas
Doa Sesudah Misa oleh St. Thomas Aquinas

b. Doa bagi umat muslim, contoh :
Doa-doa shalat
Doa pagi-sore
Doa ketika berpakaian
Doa melihat orang sakit
Doa mendengar orang adzan

CONTOH-CONTOH DOA
Doa setelah shalat :
Allahumma antassalam waminkassalam wa ilaika ya’udussalam fahayyina rabbanaa bissalam, wa adkhilna jannata daarassalaam, tabarakta rabbana wa ta aalaita yaa dzaljalaali wal ikram.
Doa ketika berpakaian :
Alhamdulillaahil ladzii kasaaniihaadzaa wa razaqaniihi min ghairi haywlin minniy walaquwwatin.
Do'a Masuk WC :
Allaahumma innii a'uudzubika minal khubutsi wal khabaa'itsi.
Do'a Keluar WC :
Ghufraanaka. Alhamdulillaahil ladzii adzhaba 'annjil adzaa wa'aafaanii.
Do'a Tiba di Tujuan :
Alhamdulillaahil ladzi sallamanii wal ladzii aawaanii wal ladzii jama'asy syamla bii.

D. KEPERCAYAAN
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena hasil penyelidikan sendiri, melainkan karena diterima orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karena orang itu dipercaya. Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberikan Tuhan, baik langsung atau tidak langsung kepada manusia.
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia.

Menurut Dr. Yuyun Suriasumantri dalam bukunya “Filsafat Ilmu” sebuah pengantar populer, ada 3 teori kebenaran, yaitu :
1. Teori Koherensi atau Konsistensi
Yaitu suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan tersebut bersifat koherensi atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.

2. Teori Korespondensi
Yaitu suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkoresponden (berhubungan) dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut.

3. Teori Pragmatis
Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.

E. KEPERCAYAAN dan USAHA UNTUK MENINGKATKANNYA
Terdapat 4 jenis kepercayaan, yaitu :
1. Kepercayaan Pada Diri Sendiri
Kepercayaan kepada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya kepada diri sendiri pada hakekatnya adalah kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Kepercayaan Kepada Orang Lain
Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya kepada terhadap kata hatinya, atau terhadap kebenarannya. Karena ada ucapan yang berbunyi ” orang dipercaya karena ucapannya”.

3. Kepercayaan Kepada Pemerintah
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, dan milik rakyat. Rakyat adalah negara dan rakyat itu menjelma pada negara. Seseorang mempunyai arti hanya dalam masyarakat, dan negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, sehingga kedaulatan mutlak pada negara. Satu-satunya yang mempunyai hak adalah negara. Manusia perseorangan tidak mempunyai hak, tetapi hanya kewajiban.
Karena itu jelaslah bagi kita, baik teori maupun pandangan teokratis atau demokratis negara pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Sehingga wajar jika manusia sebagai warga negara percaya kepada negara dan pemerintah.

4. Kepercayaan Kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan itu amat penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan manusia dengan Tuhannya. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran adanya Tuhan. Oleh karena itu, jika manusia ingin memohon pertolongan kepadaNya, maka manusia harus percaya kepada Tuhan.

USAHA MANUSIA UNTUK MENINGKATKAN RASA PERCAYA KEPADA TUHANNYA
Usaha-usaha yang dilakukan antaralain, yaitu :
• Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
• Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
• Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya.
• mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
• menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.

OPINI
Harapan merupakan suatu keinginan yang hendak di capai guna memenuhi kebutuhan hidup. Setiap manusia pasti memiliki harapan. Orang yang tidak memiliki harapan bisa dikatakan bahwa orang tersebut telah mati di dalam hidupnya. Suatu harapan dapat tercapai dengan jalan usaha sekuat tenaga dan sungguh. Di samping berusaha diperlukan juga doa dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena segala jenis usaha yang  kita lakukan, Tuhanlah yang menentukannya.

TUGAS IBD ( Ilmu Budaya Dasar)

MANUSIA DAN KEADILAN

A. KEADILAN
Keadilan berasal dari bahasa arab “adl” yang artinya bersikap dan berlaku dalam keseimbangan. Keadilan pada hakikatnya adalah  memperlakukan seseorang atau orang lain sesuai haknya atas kewajiban yang telah di lakukan.Yang menjadi hak setiap orang adalah di akui dan di perlakukan sesuai harkat dan mertabatnya yang sama derajatnya di mata Tuhan YME.Hak-hak manusia adalah hak-hak yang diperlukan manusia bagi kelangsungan hidupnya di dalam masyarakat. Keadilan adalah pengakuan dan perilaku yang seimbang anatar hak dan kewajiban. Hal ini harus dipahamai secara mendalam, karena jika seorang hanya menuntut hak saja, tanpa mengerjakan kewajiban, maka akan memperbudak dan merugikan pihak lain. Sebaliknya, jika kita hanya mementingkan kewajiban saja, kita akan meudah diperbudak orang lain.

MAKNA KEADILAN
Tanpa adanya keadilan, anarki akan terjadi di muka bumi ini. Keadilan adalah sesuatu yang tidak dapat lepas dari atribut-atribut yang ada di masyarakat. keadilan tidak dapat kita raih karena keadilan merupakan sesuatu yang sempurna dan hanya yang omnipotent-lah yang dapat menggapainya, sedangkan manusia merupakan mahkluk yang terbatas. keadilan merupakan suatu nilai/orientasi yang menjadi patokan untuk dicapai, walaupun manusia hanya dapat mendekatinya.
terdapat 2 unsur penting dalam keadilan yaitu tidak merugikan oranglain dan menempatkan manusia pada tujuan semula.

CONTOH KEADILAN
Pada sebuah keluarga, terjadi pembagian warisan. Orangtua membagikan harta warisan kepada anak-anaknya. Dalam pembagian harta warisan tersebut haruslah adil atau sama banyak antara anak satu dengan yang lainnya, karena apabila tidak adil maka akan terjadi pertikaian di dalam keluarga tersebut yang mengakibatkan timbulnya suatu konflik. Oleh karena itu, keadilan sangat penting pada setiap aspek kehidupan guna menjaga keseimbangan.

B. KEADILAN SOSIAL
Keadilan sosial mengandung perngertian bahwa keadilan harus diterapkan di kehidupan sosial bermasyarakat. Hal ini sesuai dengan amanah Pancasila pada sila ke 5.

Untuk mewujudkan keadilan sosial, sikap yang perlu dipupuk antara lain :
1. Perbuatan luhur yang mencerminkan kekeluargaan dan kegotongroyongan,
2. adil dan seimbang terhadap siapa saja,
3. suka memberi pertolongan,
4. suka berkerja keras,
5. menghargai hasil karya orang lain.

Terdapat 8 jalur pemerataan yang merupakan asas keadilan sosial, yaitu :
1) Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak khususnya pangan, sandang, dan perumahan.
2) Pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.
3) Pemerataan pembagian pendapatan.
4) Pemerataan kesempatan kerja.
5)  Pemerataan kesempatan berusaha.
6) Pemerataan kesempatan berpatisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita.
7) Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air.
8) Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.

C. MACAM KEADILAN
Terdapat 3 macam jenis keadilan, yaitu :
1. Keadilan legal atau keadilan moral.
2. Keadilan distributif.
3. Keadilan komutatif.

D. KEJUJURAN
Kejujuran atau jujur artinya sesuatu yang dikatakan tidak bertentangan dengan hati dan sesuai dengan kenyataaan yang ada. Sedangkan kenyataan yang ada itu adalah kenyataaan yang sesuai dengan apa yang telah terjadi. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum.

HAKEKAT KEJUJURAN
        Pada hakekatnya, jujur atau kejujuran dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi, kesadaran pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban, serta rasa takut terhadap kesalah atau dosa.

E. KECURANGAN
Kecurangan identik dengan perbuatan tidak jujur dan dapat disebut pula licik. Kecurangan adalah sesuatu yang diinginkan tidak sesuai atau tidak terwujud sesuai dengan hati nurani.

SEBAB SESEORANG MELAKUKAN KECURANGAN
Dalam hubungan manusia dengan lingkungannya, terdapat empat aspek yaitu aspek ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban, dan aspek teknik. Apabila keempat aspek tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hukum. Akan tetapi, apabila manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma tersebut dan jadilah kecurangan.

F. PERHITUNGAN DAN PEMBALASAN
Perhitungan dan Pembalasan bisa di gabung mejadi satu yang artinya dimana pada dasarnya suatu hak yang ada di dalam diri manusia mengenai suatu masalah yang terlibat dengan pihak yang bersangkutan, bahwa hal itu bisa di bilang dengan kata kasarnya yaitu dendam. Memang perhitungan dan pembalasan itu sangat merugikan bagi pihak yang bersangkutan, bakan bisa menjadi malapetaka.
Biasanya hal tersebut bisa di redam atau di damaikan dengan secara sebuah persyaratan bagi yang bersangkutan. Jadi sebaiknya, hindari sifat pembalasan, karena sifat itu sangat tidak menguntungkan dan mungkin bisa menjadi sebuah dosa yang sepele, dan sebaliknya seharunya kita harus meciptakan perdamaian. Karena suatu pedamain bisa menjaga suatu negara yang rukun dan berkembang.

G. PEMULIHAN NAMA BAIK
Nama baik bukan sekedar sebuah nama, tapi nama baik adalah sesuatu yang perlu dipertahankan dan dijaga. Sekali ternoda atau tercemar akan sulit memulihkannya. Apabila ingin memulihkan nama baik yang sudah tercemar, sebaik kita melakukan perilaku yang positif, dan tingah laku yang sopan dan satun. Selain itu kita harus bertobat kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berjanji tidak mengulangi perbutan yang dapat mencemarkan nama baik.

HAKEKAT PEMULIHAN NAMA BAIK
Yang sesuai dengan kodrat manusia, yaitu :
1. Manusia menurut sifat dasarnya adalah makhluk moral.
2. Ada aturan-aturan yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi manusia untuk mewujudkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral tersebut.

H. PEMBALASAN
Pembalasan merupakan suatu reaksi atas perbuatan orang lain, berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, dan tingkah laku yang seimbang.
Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat akan mendapat balasan yang bersahabat, sebaliknya pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula.

Contoh dari pembalasan :
    Ada seorang yang melakukan korupsi, maka orang tersebut mendapat balasan berupa hukuman dipenjara. 

OPINI :
Kehidupan manusia tidak terlepas dari keadilan. Dengan adanya keadilan, maka kehidupan ini menjadi lebih seimbang. Karena pada hakikatnya adil itu seimbang atau tidak berat sebelah. Dengan kita bersikap adil, maka nama baik kita akan terjaga. Dengan keadilan, kita terhindar dari kecurangan atau ketidakjujuran yang akan menciptakan perbuatan balas membalas yang dapat menimbulkan berbagai konflik. Oleh karena itulah, bersikap adil itu sangatlah penting di dalam kehidupan ini, karena bersikap adil dapat membawa kita kepada kebaikan.

Sumber :
http://dwikacahayu.wordpress.com/2011/11/15/manusia-dan-keadilan/
http://ramundro.blogspot.com/2011/03/manusia-dan-keadilan.html
http://angga12casidy.wordpress.com/2011/03/15/tugas-5-manusia-dan-keadilan/
http://ariagussetiawan.blogspot.com/2012/04/manusia-dan-keadilan.html

TUGAS IBD ( ILMU BUDAYA DASAR )

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

A. MANUSIA
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Manusia dibangun oleh berbagai unsur-unsur, yaitu :
a. jasad
b. hayat (mengandung unsure hidup yang ditandai dengan gerak)
c. ruh
d. nafs (keakuan/kesadaran tentang diri sendiri)

B. HAKEKAT MANUSIA
Hakekat manusia ada 4, yaitu :
1. Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
2. Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna karena dilengkapi dengan akal, kehendak, dan perasaaan (inderawi dan rokhani).
3. Mahluk biokultural (mahluk hayati yang budayawi)
4. Mahluk ekologi (manusia mempunyai sifat alamiah , tunduk pada hukum alamiah pula).
Perbedaan manusia dengan makhluk yang lain yaitu bahwa manusia memiliki akal dan pikiran yang tidak di miliki oleh makhluk lain.

C. KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
kepribadian bangsa timur sangat berbeda dengan kepribadian bangsa barat, jelas dari wilayahnya pun sangat berbeda, lingkungan, dan gaya hidupnya. terutama dalam “kepribadian setiap bangsa”, seperti bangsa barat dan timur dari kepribadian,kebydayaan dan kebiasaan pun berbeda. menjelaskan tentang kepribadian bangsa timur,sudah jelas kita semua tau bangsa timur identik dengan benua Asia. yang penduduknya sebagian besar berambut hitam dan berkulit sawo matang, dan sebagian pula berkulit putih dan bermata sipit. beda dengan bangsa barat yang pasti kita tau yang merambut pirang dan berkulit putih.
bangsa timur ialah bangsa yang dikenal sangat baik dan ramah. mempunyai sifat toleransi yang tinggi dan saling tolong menolong. bangsa barat saat berkunjung ke wilayah negara timur, mereka pasti selalu berpendapat bahwa orang-orang timur itu baik dan ramah. bangsa timur dalam berpakaian pun tergolong sopan. mereka pun sangat melestarikan budaya masing-masing dan mempunyai adat istiadat yang di junjung tinggi.
BAGAN PSIKO SOSIOGRAM MANUSIA



D. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan dari bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata colere, yang berarti mengolah tanah. Jadi secara umum dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya, atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya.

Berikut adalah tokoh-tokoh dari kebudayaan :
1. Melville j. Herkovits dan Bronislow Malinowski mengemukakan “cultural determinism” yang artinya segala sesuatu yang terdapat didalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu, contoh: masyarakat di pedesaan adalah masyarakat agraris karena kebanyakan pekerjaannya bertani

2. Herkovits, Memandang kebudayaan sebagai “ super organic”. Artinya kebudayaan yang turun temurun dari generasi ke generasi hidup terus , meskipun manusai penghasil kebudayaan sudah silih berganti karena kehidupan dan kematian tapi kebudayaan tetap hidup terus

3. Selo Soemardjan dan Soelaeman sumardi, Mengemukakan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat
- hasil karya masyarakat
sepeti teknologi dan kebudayaan kebendaan
- hasil rasa ( yaitu yang meliputi jiwa manusia)
seperti mewujudkan segala akidah-akidah dan nilai-nilai social yang pelu untuk mengatur masalah-masalah kemasyarakatan , misalnya: agama, ideology, kebatinan, kesinian, dan semua unsure yang merupakan hasil ekspresi jiwa manusia
- hasil cipta
seperti filsafat dan ilmu pengetahuan

4. EB Tylor, Mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut: Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian,moral, hokum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh menusia sebagai anggota masyarakat.

5. Sutan takdir alisyahbana, Menyatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara berfikit, hal ini amat luas apa yang disebut kebudayaan sebab semua laku dan perbuatan tercakup didalamnya

6. Koencoroningrat, Menyatakan bahwa kebudayaan antara lain berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya

7. A.L Krober dan C. Kluckhon, Mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya

8. C.A Van Peurson, Mengatakan bahwa dewasa ini kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang, dan kehidupan setiap kelompok orang-orang, berlainan dengan hewan, maka manusia tidak hidup begitu saja ditengah alam, melainkan selalu mengubah alam.

E. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Kebudayaan memiliki unsur-unsur kebudayaan universal yang berjumlah 7 unsur yaitu :
1. Sistem religius (homo religius)
2. Sistem organisasi kemasyarakatan (homo socius)
3. Sistem pengetahuan (homo safiens)
4. Sistem mata pencaharian hidup dan system ekonomi (homo ekonomicus)
5. Sistem peralatan hidup dan tehnologi (homo faber)
6. Sistem bahasa (homo longuens)
7. Sistem kesenian (homo aesteticus)

Perbedaan kebudayaan dalam dua bentuk wujud, yaitu :
a. Kebudayaan material
   Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata. Kebudayaan material juga mencangkup barang-barang, seperti televise, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, dan gedung pencakar langit.

b. Kebudayaan nonmaterial
   Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, yaitu seperti dongeng, cerita rakyat dan lagu atau tari tradisional.

F. WUJUD KEBUDAYAAN
Wujud kebudayaan  berdasarkan dimensi wujudnya ada 3, yaitu :
1. Kompleks gagasan , konsep dan pikiran manusia
2. Kompleks aktifitas
3. Benda

G. ORIENTASI NILAI BUDAYA
5 masalah pokok kehidupan manusia dalam sistem nilai budaya :
1. Hakekat hidup manusia.
2. Hakekat karya manusia.
3. Hakekat waktu manusia.
4. Hakekat alam manusia.
5. Hakekat hubungan manusia.

H. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Faktor – faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru, yaitu :
1. Terbiasanya masyarakat tersebut mempunyai hubungan/kontak kebudayaan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut, yang mempunyai kebudayaan yang berbeda. Sebuah masyarakat yang terbuka bagi hubungan-hubungan dengan orang yang beraneka ragam kebudayaannya, cenderung menghasilkan warga masyarakat yang bersikap terbuka terhadap unsur-unsur kebudayaan asing. Sikap mudah menerima kebudayaan asing lebih-lebih lagi nampak menonjol kalau masyarakat tersebut menekankan pada ide bahwa kemajuan dapat dicapai dengan adanya sesuatu yang baru, yaitu baik yang datang dan berasal dari dalam masyarakat itu sendiri, maupun yang berasal dari kebudayaan yang datang dari luar.

2. Kalau pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam kebudayaan tersebut ditentukan oleh nilai-nilai yang bersumber pada ajaran agama; dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada dalam masyarakat tersebut; maka penerimaan unsur-unsur kebudayaan yang baru atau asing selalu mengalami kelambatan karena harus di sensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan pada ajaran agama yang berlaku. Dengan demikian, suatu unsur kebudayaan baru akan dapat diterima jika unsur kebudayaan yang baru tersebut tidak bertentangan dengan ajaran agama yang berlaku, dan karenanya tidak akan merusak pranata-pranata yang sudah ada.

3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan unsur kebudayaan baru. Suatu struktur sosial yang didasarkan atas sistem otoriter akan sukar untuk dapat menerima suatu unsur kebudayaan baru, kecuali kalau unsur kebudayaan baru tadi secara langsung atau tidak langsung dirasakan oleh rezim yang berkuasa sebagai sesuatu yang menguntungkan mereka.


4. Suatu unsur kebudayaan baru dengan lebih mudah diterima oleh suatu masyarakat kalau sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut. Di pedesaan di pulau Jawa, adanya sepeda sebagai alat pengangkut dapat menjadi landasan memudahkan di terimanya sepeda motor di daerah pedesaan di Jawa; dan memang dalam kenyataan demikian.

5. Sebuah unsur baru yang mempunyai skala kegiatan yang terbatas dan dapat dengan mudah dibuktikan kebenarannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan, dibandingkan dengan sesuatu unsur kebudayaan yang mempunyai skala luas dan yang sukar secara konkrit dibuktikan kegunaannya. Contohnya adalah diterimanya radio transistor dengan mudah oleh warga masyarakat Indonesia, dan bahkan dari golongan berpenghasilan rendah merupakan benda yang biasa dipunyai.

Penyebab terjadinya gerak/ perubahan kebudayaan, yaitu :
1. sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri.
2. sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
Perubahan ini selain karena jumlah penduduk dan komposisinya juga karena adanya difusi ( penyebaran ) kebudayaan , penemuan-penemuan baru khususnya teknologi dan inivasi.

I. KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Hubungan antara manusia dengan kebudayaan, yaitu :
“manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia”

Contoh-contoh tentang hubungan antara manusia dengan kebudayaan, yaitu :
1) Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.

2) Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life )
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )

3) Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.

4) Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.

5) Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.

Hubungan antara manusia dan kebudayaan dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat yang dinyatakan sebagai dialektis. Dialektis adalah suatu proses yang berasal dari dialog komunikasi sehari-sehari yang terkait satu sama lain.
Terdapat 3 tahap dalam terbentuknya proses dialektis, yaitu :
1. Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif.
3. Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disegrap kembali oleh manusi.

OPINI

Dari uraian diatas, saya memiliki opini yaitu :
Manusia dibekali akal dan pikiran oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dengan adanya manusia, maka terciptalah suatu kebudayaan. Kebudayaan tercipta dari kreatifitas manusia. Jadi dapat diartikan bahwa, manusia sebagai subjeknya dan kebudayaan sebagai objeknya. Dengan adanya kebudayaan, maka kehidupan manusia menjadi lebih beranekaragam dan lebih indah.