Minggu, 24 November 2013

Tugas 8 - Bahasa Indonesia 1



OUTLINE

Tahapan Penulisan
Ada tiga tahap penulisan, yaitu prapenulisan, penulisan, dan revisi.

  • Tahap pra penulisan meliputi: (a) penentuan topik, (b) pembuatan judul, (c) pencarian/pengumpulan informasi dan bahan, (d) penentuan tujuan tulisan, (e) penyusunan kerangka tulisan (outline)
  • Tahap penulisan merupakan tahap ekspresi dan pengembangan gagasan. Pada tahap ini hal yang sangat penting untuk diperhatikan ialah bagaimana Anda dapat mengungkapkannya secara efektif, logis/sistematik dan taat pada ketentuan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
  • Tahap terakhir dalam proses penulisan ialah revisi/editing. Revisi ini pada praktiknya dilakukan juga pada tahap-tahap persiapan dan penulisan

Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam melakukan peninjauan kembali, yaitu mengenai:
  • Relevansi: apakah seluruh tulisan sejalan dengan tujuan?
  • Paragraf: apakah sudah memenuhi semua persyaratan
  • Pilih kata dan kalimat: apakah cukup baku, komunikatif, informatif, dan tidak menimbulkan salah paham?
  • Teknik dan sistematika penulisan: apakah sesuai dengan logika pernyataan maksud?
  • Pungtuasi dan ejaan: apakah sesuai dengan  ketentuan dan peraturan yang berlaku

Outline (Kerangka Karangan)

Daftar isi atau yang biasa disebut dengan outline adalah garis besar dari sebuah isi buku. Dalam bentuk per judul bab. Outline dibuat secara runut sesuai dengan apa yang akan dituliskan. Tentu, yang bisa lebih memahami adalah si penulis itu sendiri. Daftar isi akan dimulai dari pembahasan awal dari sebuah tema yang akan dikaji.

Manfaat Kerangka Karangan

·         Untuk menyusun karangan secara teratur.
·         Mempermudah pembahasan tulisan.
·         Menghindari isi tulisan keluar dari tujuan awal.
·         Menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih.
·         Memudahkan penulis mencari materi tambahan.
·         Menjamin penulis bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
·         Memudahkan penulis mencapai klimaks yang berbeda-beda.

Dengan adanya kerangka karangan, penulis bisa langsung menyusun tulisannya sesuai butir-butir bahasan yang ada dalam kerangka karangannya. Kerangka karangan merupakan miniatur dari sebuah karangan. Dalam bentuk ini, karangan tersebut dapat diteliti, dianalisi, dan dipertimbangkan secara menyeluruh.


Syarat-syarat Kerangka Karangan yang Baik

·         Pengungkapan maksudnya harus jelas.
·         Tiap unit dalam kerangka karangan hanya mengandung satu gagasan.
·         Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis.
·         Harus menggunakan pasangan simbol yang konsisten.


Pola Susunan Kerangka Karangan

a. Alamiah
Suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan nyata di alam. Oleh karena itu, susunan alamiah dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu :
  1. Berdasarkan urutan ruang
Topik yang diuraikan berkaitan erat dengan ruang / tempat : dari kiri ke kanan, dari timur ke barat, urutan geografis.

2.   Berdasarkan ururtan waktu

Bahan-bahan ditulis berdasar tahap kejadian. Setipa peristiwa hanya menjadi penting dalam hubungannya dengan yang lain.

3.   Berdasarkan urutan topik yang ada

Bagian-bagian diterangkan tanpa memasalahkan mana yang penting. Misal laporan keuangan : pemasukan dan pengeluaran, bagian-bagian dalam sebuah lembaga, dll.


b. Logis
Merupakan unit-unit karangan berurutan sesuai pendekatan logika / pola pikir manusia. Untuk susunan logis, dibagi berdasarkan :
1.   Klimaks-Anti klimaks.
Anggapan bahwa posisi tertentu dari sebuah rangkaian merupakan posisi yang paling penting. Terdiri dari dua :
  • Urutan klimaks = yang penting di akhir. 
  •  Urutan antiklimaks = yang penting di awal.
Model ini hanya efektif untuk menguraikan sesuatu yang berhubungan dengan hirarki misalnya urutan pemerintahan.

2.   Umum-Khusus. 
  •  Umum  – khusus : Hal besar diperinci ke  hal- hal yang lebih kecil atau bagian-bagiannya.
    Misalnya uraian tentang Indonesia, lalu  suku-suku dan kebudayaannya.
  • Khusus  – Umum : Sebaliknya.

3.   Sebab-Akibat
  • Sebab ke  akibat : masalah utama sebagai sebab, diikuti perincian akan akibat-akibat yang     mungkin  terjadi.
  • Akibat ke  sebab : masalah tertentu sebagai akibat, diikuti perincian sebab-sebab yang  menimbulkannya.
  •  
4.   Proses.
Dimulai  dari penyajian masalah sampai penulisan kesimpulan  umum atau solusi. Contoh: Banjir di Jakarta,  penyebabnya dan alternatif penyelesaiannya.



Macam-macam Kerangka Karangan

Berdasarkan sifat rinciannya:

1. Kerangka Karangan Sementara / Non-formal:
    cukup terdiri atas dua tingkat, dengan alasan:
     a. Topiknya tidak kompleks
     b. Akan segera digarap
2. Kerangka Karangan Formal:
    terdiri atas tiga tingkat, dengan alasan:
    a. topiknya sangat kompleks
    b. topiknya sederhana, tetapi tidak segera digarap

Cara kerjanya:
Rumuskan tema berupa tesis , kemudian pecah-pecah menjadi sub-ordinasi yang dikembangkan untuk menjelaskan gagasan utama. Tiap sub-ordinasi dapat dirinci lebih lanjut. Tesis yang dirinci minimal tiga tingkat sudah dapat disebut Kerangka Karangan Formal.

Berdasarkan perumusan teksnya:
1) Kerangka Kalimat
2) Kerangka Topik
3) Gabungan antara Kerangka Kalimat dan Kerangka Topik



Sistem Penomoran pada Kerangka Karangan

Terdapat dua cara, yaitu :
1. Sistem Campuran Huruf dan Angka.
2. Sistem Angka Arab (dengan digit).

Sistematika membuat outline :

Judul Tulisan

I. Bab I

a. Keterangan Bab I

b. Keterangan Bab I

II. Bab II

a. Keterangan Bab II

b. Keterangan Bab II

III. Bab III

a. Keterangan Bab III

b. Keterangan Bab III

IV. Bab IV

a. Keterangan Bab IV

b. Keterangan Bab IV

V. Bab V, dst

Contoh dari outline :

Yoghurt

I. Latar Belakang

a. Pengertian Yoghurt

b. Asal-muasal Yoghurt

c. Penemu Yoghurt

II. Konsumsi Pasar

a. Kegunaan Yoghurt

b. Konsumen Yoghurt

III. Materi Penyusun Yoghurt

a. Susu

b. Bibit Yoghurt

IV. Cara Pembuatan Yoghurt

a. Alat pembuat Yoghurt

b. Proses pembuatan Yoghurt

c. Pabrikasi Yoghurt

V. Yoghurt Baik dan Tidak Baik

a. Contoh Yoghurt Baik

b. Contoh Yoghurt Tidak Baik

VI. Dst...

Daftar Pustaka


Sabtu, 16 November 2013

Tugas 7 - Bahasa Indonesia 1



TOPIK, TEMA, DAN JUDUL

Topik, tema, dan judul pada dasarnya hampir sama maknanya, yaitu pokok pembicaraan dalam diskusi atau dialog, pokok pikiran suatu karangan, dan nama yang digunakan untuk makalah atau buku atau gubahan sajak. Untuk lebih jelasnya maka akan dibahas secara satu persatu.

1. Topik
Topik adalah suatu kalimat terpenting dalam sebuah paragraph, karena merupakan ide utama dalam paragraph  yang mencakup pokok pembicaraan, pokok bahasan, atau masalah yang akan dibahas. Topik adalah berasal dari bahasa Yunani “topoi” yang berarti tempat, dalam tulis menulis bebarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan suatu artikel.

Ciri-ciri topik :
  • Permasalahannya yang bersifat umum dan belum terurai.
  • Mencakup keseluruhan isi cerita.
  • Menarik perhatian si pembaca, sehingga mampu menimbulkan rasa keingintahuan pembaca.

Cara membatasi sebuah topik, yaitu :
  • Tetapkanlah topik yang akan digarap dalam kedudukan sentral.
  • Mengajukan pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan sentral itu masih dapat dirinci lebih lanjut? Bila dapat, tempatkanlah rincian itu sekitar lingkaran topik pertama tadi.
  • Tetapkanlah dari rincian tadi mana yang akan dipilih.
  • Mengajukan pertanyaan apakah sektor tadi masih dapat dirinci lebih lanjut atau tidak.

2. Tema
Tema merupakan amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Tema berasal dari bahasa Yunani “thithenai”, berarti sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Dalam karang mengarang, tema adalah pokok pikiran yang mendasari karangan yang akan disusun. Dalam tulis menulis, tema adalah pokok bahasan yang akan disusun menjadi tulisan.

Pengertian tema secara khusus dalam karang mengarang, bisa dilihat dari dua sudut, yaitu dari sudut sebuah karangan yang telah Selesai dan dari sudut proses penyusunan sebuah karangan. Dilihat dari sudut sebuah karangan yang telah selesai, tema adalah suatu amanat utama yang disampaikan penulis melalui karangannya.

Adapun segi proses penulisan, ada dua unsur dasar yang perlu diketahui yaitu topik, dan tujuan yang akan dicapai melalui topik tadi. Maka, berdasarkan pernyataan ini, tema adalah : suatu perumusan dari topik yang akan dijadikan landasan pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai melalui topik tadi.

Ciri-ciri tema yang baik yaitu :

a.  Tema menarik perhatian penulis.
Dapat membuat seorang penulis berusaha terus-menerus untuk membuat tulisan atau karangan yang berkaitan dengan tema tersebut.

b.  Tema dikenal/diketahui dengan baik.
Maksudnya pengetahuan umum yang berhubungan dengan tema tersebut sudah dimilki oleh penulis supaya lebih mudah dalam penulisan tulisan/karangan.

c.  Bahan-bahannya dapat diperoleh.
Sebuh tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.

d.  Tema dibatasi ruang lingkupnya.
Tema yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup kemampuannya untuk menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang lingkupnya.

3. Judul
Judul adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain; identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersipat menjelaskan diri dan yang manarik perhatian dan adakalanya menentukan wilayah (lokasi). Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul artikel diusahakan tidak lebih dari lima kata, tetapi cukup menggambarkan isi bahasan.

Jenis-jenis judul, yaitu :

a. Judul langsung
Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama berita, sehingga hubugannya dengan bagian utama nampak jelas.

b. Judul tak langsung
Judul yang tidak langsung hubungannya dengan bagian utama berita tapi tetap menjiwai seluruh isi karangan atau berita.

Ciri-ciri judul yang baik, yaitu :

  • Harus relevan, yaitu harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau ada pertalian dengan beberapa bagian penting dari tema tersebut.
  • Harus provokatif, yaitu harus menarik dengan sedemikian rupa sehingga menimbulkan keinginan tahu dari tiap pembaca terhadap isi buku atau karangan.
  • Harus singkat, yaitu tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangkaian kata yang singkat. Usahakan judul tidak lebih dari lima kata.

Daftar Pustaka

Selasa, 05 November 2013

Tugas 6 - Bahasa Indonesia 1


PARAGRAF (ALINEA)

Pengertian Paragraf
Paragraf (Alinea) merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas dari pada kalimat. Alinea merupakan kumpulan kalimat, tetapi kalimat yang bukan sekedar berkumpul, melainkan berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk suatu kalimat, dan juga bisa disebut dengan penuangan ide penulis melalui kalimat atau kumpulan kalimat yang satu dengan yang lain yang berkaitan dan hanya memiliki suatu topic atau tema. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat.

Jenis-jenis Paragraf

A. Deduktif
Paragraf yang bersifat deduktif ini dimulai oleh kalimat inti, kemudian diikuti uraian, penjelasan argumentasi, dan sebagainya. Dimulai dengan pernyataan (yang tentunya bersifat umum), kemudian kalimat-kalimat berikutnya berusaha membuktikan pernyataan tadi dengan menyebutkan hal-hal khusus, atau detail-detail seperlunya.

B. Induktif
Paragraf yang bersifat induktif adalah kebalikan dari pola yang bersifat deduktif. Pola ini tidak dimulai dengan kalimat inti, dimulai dengan menyebutkan hal-hal khusus atau uraian yang merupakan anak tangga untuk mengantarkan pembaca kepada gagasan pokok yang terdapat pada kalimat inti di akhir alinea. Jadi anak-anak tangga itu disusun untuk mencapai klimaks.

C. Deduktif dan Induktif
Pola paragraf yang ketiga ini adalah gabungan dari dua pola diatas (1, dan 2). Di sini, pada kalimat pertama (sebagai kalimat inti) gagasan pokok telah dinyatakan; tetapi pada kalimat terakhir, kembali diulang sekali gagasan pokok tersebut.

D. Deskriptif atau Naratif
Dalam pola ini, gagasan pokok tidak terbatas hanya dalam satu kalimat saja. Inti persoalannya akan didapati pada hampir semua kalimat pada paragraf tersebut. Kita harus membaca seluruh kalimat dalam paragraf itu, baru dapat memahami gagasan yang hendak disampaikan oleh pengarangnya.

Jenis alinea dapat pula ditentukan berdasarkan cara kita mengembangkan ide dan alat bantu yang digunakan untuk menjaga kesinambungan pengungkapan ide atau keruntunan ide. Jenis alinea tersebut adalah :

a. Alinea definisi
Contoh :
Loyalitas pelanggan adalah suatu sikap dan perilaku seseorang untuk tetap bertahan dalam membeli sesuatu pada toko yang diyakininya sebagai toko yang dapat dipercaya,baik tentang harga maupun tentang kualitas barang.Meskipun banyak toko-toko baru yang bermunculan,ia tetap menjadi pelanggan yang setia pada toko itu betapapun gencarnya usaha pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan lain,keyakinannya tidak goyah terhadap toko yang dilangganinya.

Ide pokok pada alinea atau paragraf ini merupakan suatu definisi yang terdapat pada bagian awal. Jadi, alinea ini merupakan alinea definisi dan juga alinea deduktif.

b. Alinea contoh
Contoh :
Perubahan telah terjadi pada industri tradisional.Berbagai jenis peralatan produk baru seperti mesin potong, mesin pres, mesin bor, mesin bubut mesin las kini telah meningkat kapasitasnya dengan berlipat ganda. Kapasitas mesin potong pada industri modern telah banyak meningkat sebanyak ribuan kalilipat selama 1900-an. Hal ini dimungkinkan karena telah ditemukannya logam yang tetap keras meskipun dioperasikan dalam kecepatan sangat tinggi. Disamping itu, telah tercipta pula mesin-mesin peralatan yang sangat kuat untuk mendukung proses tersebut.

Ide pokok pada paragraph diatas dikembangkan dengan menggunakan contoh. Ide pokok terdapat pada bagian awal jadi alinea ini juga merupakan alinea deduktif.

c. Alinea perbandingan
Contoh :
Tata cara kehidupan masyarakat primitif berbeda dengan modern. Masyarakat primitive dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dari bahan-bahan yang tersedia dilingkungannya tanpa membelinya. Jika barang yang diperlukannya tidak ada dilingkungannya,maka mereka dapat memperolehnya dari masyarakat tetangganya dengan sistem barter (saling menukar barang). Alat-alat yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya juga diperoleh dari lingkungannya, yaitu berupa batu, tanah liat, atau pun dahan pohon yang diolah secara manual. Sedangkan masyarakat modern memperoleh kebutuhannya dengan cara membeli barang atau membayar jasa. Alat-alat yang diperlukan merupakan olahan dari pabrik yang juga harus dibeli untuk memperolehnya.

Ide pokok pada alinea ini terdapat pada bagian awal. Ide diungkapkan secara perbandingan. Pada contoh diatas, ide yang dibandingkan dengan cara memperoleh barang-barang, alat, dan jasa yang diperlukan dalam kehidupan antara masyarakat primitif dan masyarakat modern.

d. Alinea analogi
Contoh :
Bahasa bukan merupakan tujuan dalam penulisan karangan ilmiah. Bahasa hanya sebagai alat (komunikasi) agar gagasan ilmiah yang diungkapkan dalam karangan tersebut dapat dipahami oleh pembaca dengan baik. Oleh sebab itu, sebelum karangan itu sampai ketangan pembaca, penulis karang tersebut harus memeriksa bahasa yang digunakannya, baik dari segi ketetapan pemilihan kata dan istilah maupun dari segi gramatikal satuan-satuan struktur bahasa, misalnya stuktur satuan kata, frasa klausa, kalimat, dan alinea atau paragraf ,pemakaiaan ejaan dan tanda baca secara tepat. Jika terjadi gangguan atau kerusakan pada unsur-unsur bahasa tersebut,besar kemungkinan pembaca tidak dapat memahami gagasan ilmiah yang disampaikannya itu dengan baik. Hal ini dapat diibaratkan dengan kendaraan yang digunakan untuk mencapai tujuan perjalanan yang jauh. Sebelum berangkat,orang yang akan berpergian dengan kendaraan tersebut harus memeriksa kondisi kendaraannya, baik yang berkaitan dengan rem, versneling, roda, ban, bensin dan sebagainya. Kalau perlu orang itu harus membawa kendaraannya ke bengkel untuk diperiksa agar yang bersangkutan selamat sampai ketempat tujuan.

Ide pokok pada paragraf atau alinea diatas terdapat pada bagian awal. Jadi alinea ini termasuk alinea deduktif. Pengungkapan ide dijelaskan dengan membandingkan ide pokok (bahasa sebagai alat) secara analogi dengan menggunakan hal lain yang sama karakternya dengan bahasa sebagai alat dalam penulisan karangan ilmiah,yaitu kendaraan (mobil) sebagai alat untuk mencapai tempat tujuan dengan selamat.

e. Alinea klimaks atau induktif
Contoh :
Pendanaan bank diperoleh dari berbagai sumber,yaitu yang bersumber dari pemilik bank,dari masyarakat penanam modal,dari masyarakat sebagai nasabah.Setiap pihak menyandang dana mempunyai kepentingan dalam roda kegiatan aliran arus dana. Tidak ada di antara mereka yang mau dirugikan dalam kebijakan pelasanaan kegiatan tersebut.Masing-masing mengharapkan keuntungan sesuai dengan ketentuan dan cara-cara yang lazim. Oleh sebab itu,majemen perbankan yang sehat memegang peranan penting dalam pengelolaan dana yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penghimpunan, penyaluran, serta pengendalian dana sehingga tidak ada pihak yang dikecewakan.
  
Ide pokok pada alinea di atas terdapat pada bagian akhir yang merupakan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yang dikemukakan sebelumnya (klimaks). Pengungkapan ide dijelaskan dengan hubungan sebab akibat.

f. Alinea anti klimaks atau deduktif
Contoh :
Masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat adalah masalah keuangan. Produksi barang dan jasa melimpah-limpah ditawarkan kepada masyarakat,sedangkan kemampuan masyarakat untuk membeli dan memperolehnya sangat terbatas. Penghasilan mereka rata-rata jauh lebih rendah daripada kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok. Oleh sebab itu,mereka tidak bisa memperoleh semua barang dan jasa yang diperlukan.

Ide pokok pada alinea diatas terdapat pada bagian awal. Jadi alinea ini termasuk alinea deduktif. Ide dikembangkan dengan hubungan sebab-akibat. Kalimat ketiga menyatakan adanya penyebab masalah ekonomi. Kalimat terakhir mengandung ide yang menyatakan akibat dari pernyataan pada kalimat ketiga. Hal ini dipertegas pula oleh adanya ungkapan penghubung oleh sebab itu sebagai penanda adanya hubungan kolerasi secara eksplisit.

g. Alinea campuran
Contoh :
Koperasi merupakan badan usaha yang mengutamakan kesejahteraan ekonomi anggotanya. Mencari keuntungan besar tidak menjadi tujuan utamanya. Modalnya dikumpulkan dari anggotanya.Kegiatan usahanya juga dilakukan oleh anggotanya. Keuntungan yang diperoleh badan usaha ini juga diperuntukan bagi anggotanya. Oleh sebab itu, bila usaha ini dilakukan dengan baik dan jujur, koperasi ini betul-betul dapat mensejahterakan keadaan ekonomi anggotanya.

Ide pokok alinea terdapat pada kalimat awal dan akhir. Jadi, alinea ini merupakan alinea campuran alinea deduktif dan induktif yang disingkat dengan sebutan alinea campuran. Ide pada kalimat akhir alinea ini merupakan penegasan terhadap ide yang diungkapkan pada kalimat awal. Jadi, ide pokok pada alinea ini tetap satu. Kaitan ide antarkalimat yang membentuk alinea ini dinyatakan secara eksplisit, yaitu dengan menggunakan akhiran (-nya) yang mengacu pada koperasi sebagai suatu badan usaha.

h. Alinea sebab akibat
Contoh:
Masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat adalah masalah keuangan. Produksi barang dan jasa melimpah-limpah ditawarkan kepada masyarakat, sedangkan kemampuan masyarakat untuk membeli dan memperolehnya sangat terbatas. Penghasilan mereka rata-rata jauh lebih rendah daripada kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok. Oleh sebab itu,mereka tidak bisa memperoleh semua barang dan jasa yang diperlukan.

i. Alinea proses
Contoh :
Sebagai suatu fungsi penyediaan jasa,akuntansi merupakan sumber informasi keuangan yang bersifat kuantitatif kepada berbagai pihak yang berkepentingan.Sebagai suatu system informasi,petugas akuntansi (akuntan) melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data keuangan perusahaan.Perusahaan harus selalu mengikuti perkembangan data akuntansi sehari-hari.Hari ini perlu dilakukan sbagi pedoman untuk membuat keputusan ekonomis.

j. Alinea deskriptif
Contoh:
Suatu lembah dikelilingi tebing terjal yang ditumbuhi oleh berbagai jenis pepohonan.beberapa ekor kera bermain sambil berlompatan di antara batang pohon. Di tengah lembah terdapat sebuah sungai yang airnya jernih dan sejuk. Sungai itu tidak terlalu dalam. Beberapa orang remaja berjingkrak menyebrangi sungai sambil bergurau. Di pinggir sungai juga banyak remaja berjalan-jalan dan ada juga yang sedang mengabadikan pemandangan alam yang indah itu dengan kameranya. Sebagian ada yang duduk di bawah naungan pohon yang rindang sambil bercengkrama.Udara di lembah itui sangat sejuk. Sungguh suatu pemandangan yang indah dengan suasana yang menyenangkan.

Ide pada alinea di atas dikembangkan secara deskriptif. Tidak ada salah satu kalimat yang mengandung ide pokok.Walaupun secara eksplisit tidak dinyatakan ide pokoknya pada alinea ini, pembaca alinea ini dapat mengetahui ide pokoknya adalah suatu lokasi pariwisata yang sangat indah yang sering dikunjungi oleh para remaja pada waktu hari libur. Jadi, ide pokok pada alinea deskriptif tetap ada,hanya tidak dinyatakan secara eksplisit. Ide pokok dapat diketahui pembaca dengan cara menarik kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yang diungkapkan pada alinea ini.

Unsur-unsur Alinea 
Alinea adalah satu kesatuan ekspresi yang terdiri atas seperangkat kalimat yang dipergunakan oleh pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan menyampaikan jalan pikirannya kepada para pembaca. Supaya pikiran tersebut dapat diterima oleh pembaca, alinea harus tersusun secara logis-sistematis. Alat bantu untuk menciptakan susunan logis-sistematis itu adalah unsur-unsur penyusun alinea, seperti transisi (transition), kalimat topik (topic sentence),kalimat pengembang (development sentence),dan kalimat penegas (punch-line).

Keempat unsur penyusun alinea tersebut,terkadang muncul secara bersamaan, terkadang pula hanya sebagian yang muncul dalam sebuah alinea.

  • Alinea yang Memiliki Empat Unsur
            Susunan alinea jenis ini terdiri atas :
            a. Transisi (berupa kata,kelompok kata,atau kalimat);
            b. Kalimat topik;
            c. Kalimat pengembang;
            d. Kalimat penegas.

  • Alinea yang Memiliki Tiga Unsur
            Alinea jenis ini terdiri atas :
            a. Transisi (berupa kata,kelompok kata,atau kalimat);
            b. Kalimat topik;
            c. Kalimat pengembang.

  • Alinea yang Memiliki Dua Unsur
            Alinea jenis ini terdiri atas :
            a. Kalimat topik;
            b. Kalimat pengembang.

Ciri-ciri Kalimat Utama : 
  • Mengandung permasalahan yang potensial untuk diuraikan lebih lanjut.
  • Merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri.
  • Mempunyai arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain.
  • Dapat dibentuk tanpa kata sambung.
Ciri-ciri Kalimat Penjelas :
  • Merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri.
  • Arti kalimatnya baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam suatu alinea.
  • Pembentukannya menggunakan kata penghubung
  • Isi dari kalimat penjelas ini mendukung kalimat utama
Manfaat Pembentukan Alinea
Memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikan suatu tema dari tema yang lain. Oleh sebab itu alinea hanya boleh mengandung suatu tema, bila terdapat dua tema, maka dipecahkan menjadi dua alinea.

Memisahkan dan menegaskan perkataan secara wajar dan formal, untuk memungkinkan kita berhenti lebih lama daripada perhatian pada akhir kalimat. Dengan perhentian yang lebih lama ini, konsentrasi terhadap tema alinea lebih terarah.

Fungsi Alinea dalam suatu karangan

a. Alinea Pembukaan

Alinea pembuka bertujuan mengutarakan suatu aspek pokok pembicaraan dalam karangan. Sebagai bagian yang mengawali sebuah karangan, alinea pembuka harus dapat difungsikan untuk :

  • menghantar pokok pembicaraan
  • menarik minat dan perhatian pembaca
  • menyiapkan atau menata pikiran pembaca untuk mengetahui isi seluruh karangan.
Setelah memiliki ketiga fungsi tersebut dapat dikatakan alinea pembuka memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah karangan. Alinea pembuka harus disajikan dalam bentuk yang menarik dan menawan. Untuk itu, aspek / unsur berikut ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan menulis alinea pembuka, yaitu

  • kutipan, peribahasa, anekdot
  • uraian mengenai pentingnya pokok pembicaraan
  • suatu tantangan atas pendapat atau peryataan seseorang
  • uraian tentang pengalaman pribadi
  • uraian mengenai maksud dan tujuan penulisan
  • sebuah pertanyaan. 
b. Alinea Pengembang

Alinea ini bertujuan mengembangkan topik atau pokok pembicaraan yang sebelumnya telah dirumuskan dalam alinea pembuka. Ilustrasi dari contoh-contoh, inti permasalahan, dan uraian pembahasan adalah isi sebuah alinea pengembang. Alinea pengembang di dalam karangan dapat difungsikan untuk :

  • mengemukakan inti persoalan
  • memberi ilustrasi atau contoh
  • menjelaskan hal yang akan diuraikan pada alinea berikutnya
  • meringkas alinea sebelumnya
  • mempersiapkan dasar atau landasan bagi simpulan.
c. Alinea Penutup

Alinea penutup berisi simpulan bagian karangan (subbab, bab) atau simpulan seluruh karangan. Alinea ini sering merupakan pernyataan kembali maksud penulis agar lebih jelas. Mengingat alinea penutup dimaksudkan untuk mengakhiri karangan atau bagian karangan, penyajiannya harus memperhatikan hal berikut ini.

  • Sebagai bagian penutup. Alinea ini tidak boleh terlalu panjang
  • Isi alinea harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir sebagai cerminan inti seluruh uraian
  • Sebagai bagian yang paling akhir dibaca, hendaknya alinea ini dapat menimbulkan kesan yang mendalam bagi pembaca.

Berdasarkan bahasan di atas, kita menyimpulkan bahwa dalam suatu tulisan itu terdiri dari 3 jenis alinea berdasarkan fungsinya dalam karangan. Jenis itu adalah alinea pembuka, pengembang, penutup.


DAFTAR PUSTAKA