Sabtu, 12 April 2014

Tugas 2 - Bahasa Indonesia 2


Cerpen : Pemuda Baik Hati dan Kucing Ajaib

Pada suatu hari disebuah desa, hiduplah seorang pemuda miskin pencari kayu bakar. Pemuda ini hidup disebuah gubuk kecil dipinggiran kota. Pemuda ini hanya hidup sebatang kara, tidak memiliki orangtua dan sanak saudara. Sejak kecil dia telah ditinggal mati oleh kedua orangtuanya. Setelah orangtuanya meninggal, dia dirawat oleh neneknya. Namun ketika beranjak 7 tahun, neneknya pun meninggal mengikuti jejak kedua orangtuanya. Sejak saat itu dia mulai merasakan kesepian di dalam hidupnya.

Setiap harinya dia bekerja mencari kayu bakar di hutan desa seberang. Dia mencari kayu bakar untuk dijual dipasar guna menghidupi kehidupannya. Hasil dari penjualan kayu bakarnya pun kadang-kadang tidak mampu mencukupi kehidupannya. Terkadang dia makan 2 hari sekali karena tidak memiliki uang yang cukup untuk membeli makanan. Sungguh malang nasib pemuda ini.

Suatu pagi yang cerah saat dia sedang mencari kayu bakar, dia mendengar suara seekor kucing dibalik semak belukar. Dia pun mencari sumber suara kucing tersebut. Alangkah terkejutnya dia melihat keadaan si Kucing. Kucing tersebut mengalami luka-luka disekujur tubuhnya. Pemuda ini merasa iba dengan kucing tersebut. Kemudian dia membawanya pulang ke rumah. Dia memberi obat si Kucing dengan obat yang diracik dari campuran tanaman-tanaman. Hari telah beranjak malam, pemuda itupun istirahat karena besok pagi akan mencari kayu bakar lagi.

Keesokan harinya, pemuda itu kembali mencari kayu bakar. Si kucing pun ditinggal di rumahnya. Tak lupa sebelum dia pergi memberi minum dan makan si kucing. Pada hari itu, pencarian kayu bakar melimpah ruah. Hal ini membuat si pemuda sangat gembira, tidak seperti biasanya yang hanya memperoleh kayu bakar sedikit. Kemudian dia menuju pasar untuk menjual hasil dari kayu bakarnya. Hasil penjualannya pun begitu besar, membuat si pemuda sumringah. Diperjalanan pulang ia membeli makanan untuk dirinya. Tidak lupa pula membelikan ikan untuk si kucing.

Sesampainya dia dirumah, alangkah terkejutnya dia ketika melihat gubuknya yang tadinya berantakan menjadi rapi. Si kucing pun tidak berada di tempat yang semestinya. Dia pun mencari-cari keberadaan si kucing disekitar gubuknya. Si pemuda begitu terkejut melihat si kucing yang sudah sehat dan mampu berlari-lari di belakang gubuknya. Goresan lukanya pun hilang tak berbekas. Si pemuda merasa terheran-heran dibuatnya.

Kemudian dia menggendong dan memberi makan si kucing. Begitu lahapnya si kucing menyantap ikan yang dibeli pemuda tersebut. Pemuda pun tersenyum kecil melihat itu semua. Hal aneh pun kembali terjadi, ketika si kucing mampu berbicara layaknya seorang manusia. Si kucing mengucapkan banyak terima kasih kepada pemuda tersebut karena merawat dan mengobati. Keanehan tidak hanya sampai disitu, si kucing pun berubah menjadi sosok seorang wanita yang cantik jelita. Hal ini membuat pemuda tersebut terperangah dan sangat kaget. Dia tidak menyangka kucing yang dia obati tersebut mampu berbicara layaknya manusia dan berubah menjadi seorang wanita.

Wanita itu berkata kepada si pemuda bahwa jangan takut kepadanya, karena dia tidak akan menyakiti, justru ingin menolong pemuda tersebut. Disulaplah gubuk tua tersebut menjadi sebuah rumah yang mewah dan asri. Tidak sampai disitu, di dalamnya pun dilengkapi dengan berbagai peralatan yang super lengkap. Mulai dari peralatan elektronik, peralatan dapur, tempat tidur, bahkan sampai ke meja makanan. Wanita itu menyediakan berbagai hidangan lezat yang selama ini tidak pernah dicicipi si pemuda. Si Pemuda pun hanya bisa terdiam dan takjub akan semua yang terjadi. Dia merasa ini semua hanyalah sebuah ilusinasi semata. Namun setelah meyakini ini semua, dia sadar ini adalah suatu kenyataan dan bukan mimpi. Berbinar-binar lah mata si pemuda tersebut. Pemuda tersebut mengucapkan banyak terima kasih kepada wanita tersebut karena telah mengubah hidupnya yang tadi miskin menjadi serba berkecukupan. Akhirnya, pemuda tersebut tidak lagi hidup sebatang kara. Pemuda tersebut hidup bahagia bersama si Wanita yang tadinya seekor kucing yang dia obati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar