Etika dan Profesionalisme Teknologi Sistem Informasi
Etika adalah ilmu
yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami
oleh pikiran manusia.
Kata etika berasal dari bahasa Yunani, “ethos” atau “ta etha” yang berarti
tempat tinggal, padang rumput, kebiasaan atau adat istiadat. Oleh filsuf
Yunani, Aristoteles, etika digunakan untuk menunjukkan filsafat moral yang
menjelaskan fakta moral tentang nilai dan norma moral, perintah, tindakan
kebajikan dan suara hati. Kata yang agak dekat dengan pengertian etika adalah
moral. Kata moral berasal dari bahasa Latin yaitu “mos” atau “mores” yang
berarti adat istiadat, kebiasaan, kelakuan, tabiat, watak, akhlak dan cara
hidup. Secara etimologi, kata etika (bahasa Yunani) sama dengan arti kata moral
(bahasa Latin), yaitu adat istiadat mengenai baik-buruk suatu perbuatan. Namun
demikian moral tidak sama dengan etika. Kata moral lebih mengacu pada
baik-buruknya manusia sebagai manusia, menuntun manusia bagaimana seharusnya ia
hidup atau apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan. Sedangkan etika
adalah ilmu, yakni pemikiran rasional, kritis dan sistematis tentang
ajaran-ajaran moral.
Apa yang dimaksud etika profesionalisme?
Etika menuntun seseorang untuk memahami mengapa atau atas dasar apa ia
harus mengikuti ajaran moral tertentu. Dalam artian ini, etika dapat disebut
filsafat moral. Yang dimaksud etika profesi adalah norma-norma, syarat-syarat
dan ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi oleh sekelompok orang yang disebut kalangan
profesional.
Siapakah yang disebut profesional itu?
Orang yang menyandang suatu profesi
tertentu disebut seorang profesional. Selanjutnya Oemar Seno Adji mengatakan
bahwa peraturan-peraturan mengenai profesi pada umumnya mengatur hak-hak yang
fundamental dan mempunyai peraturan-peraturan mengenai tingkah laku atau
perbuatan dalam melaksanakan profesinya yang dalam banyak hal disalurkan
melalui kode etik. Sedangkan yang dimaksud dengan profesi adalah suatu moral
community (masyarakat moral) yang memiliki cita-cita dan nilai bersama. Mereka
membentuk suatu profesi yang disatukan karena latar belakang pendidikan yang
sama dan bersama-sama memiliki keahlian yang tertutup bagi orang lain.
Sebagai seorang yang profesional, kita
mempunyai tanggung jawab untuk mempromosikan etika penggunaan teknologi
informasi di tempat kerja. Kita mempunyai tanggung jawab manajerial. Kita harus
menerima tanggung jawab secara etis seiring dengan aktivitas pekerjaan. Hal itu
termasuk melaksanakan peran kita dengan baik sebagai suatu sumber daya manusia
yang penting di dalam sistem bisnis dalam organisasi. Sebagai seorang manajer
atau pebisnis profesional, akan jadi tanggung jawab kita untuk membuat
keputusan-keputusan tentang aktivitas bisnis dan penggunaan teknologi informasi,
yang mungkin mempunyai suatu dimensi etis yang harus dipertimbangkan.
Siapa yang menerapkan Etika dan
Profesionalisme TSI?
Semua elemen di dalam suatu lingkungan kerja yang menggunakan (berhubungan dengan) TSI hendaknya menerapkan Etika dan Profesionalisme TSI. Mereka yang ada di lingkungan kerja ini harus sadar dan bertanggung jawab untuk mengimplementasikan etika dan profesionalisme TSI untuk menghindari isu-isu etika.
Secara umum, pekerjaan di
bidang IT terbagi dalam 3 kelompok sesuai bidangnya yaitu :
- Mereka yang bekerja di bidang perangkat lunak (software), seperti :
- Sistem analis, orang yang bertugas menganalisa sistem yang akan diimplementasikan, mulai dari menganalisa sistem yang ada, kelebihan dan kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain sistem yang akan dikembangkan.
- Programer, orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan sistem analis sesuai sistem yang dianalisa sebelumnya.
- Web designer, orang yang melakukan kegiatan perencanaan, termasuk studi kelayakan, analisis dan desain terhadap suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web.
- Web Programmer, orang yang bertugas mengimplementasikanrancangan web designer sesuai desain yang telah dirancang sebelumnya.
- · Mereka yang bergelut di bidang perangkat keras (hardware). Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti:
- Technical engineer, orang yang berkecimpung dalam bidang teknik, baik mengenai pemeliharaan maupun perbaikan perangkat sistem komputer.
- Networking Engineer, adalah orang yang berkecimpung dalam bidang teknis jaringan komputer dari maintenance sampai pada troubleshooting-nya.
- Mereka yang berkecimpung dalam operasional sistem informasi. Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan seperti :
- EDP Operator, orang yang bertugas mengoperasikan program-program yang berhubungan dengan electronic data processing dalam lingkungan sebuah perusahaan atau organisasi lainnya.
- .System Administrator, orang yang bertugas melakukan administrasi terhadap sistem, melakukan pemeliharaan sistem, memiliki kewenangan mengatur hak akses terhadap sistem, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pengaturan operasional sebuah sistem.
Mengapa Etika dan Profesionalisme TSI dibutuhkan?
Alasan mengapa seseorang
harus memiliki etika dan profesionalisme adalah agar terhindar dari sikap atau
perbuatan yang dapat melanggar norma-norma yang ada di lingkungan masyarakat.
Manusia yang memiliki etika baik juga akan mendapat perlakuan yang baik dari
orang lain. Etika dan Profesionalisme TSI perlu digunakan karena etika dalam
perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia
orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan
sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan
bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini, dengan demikian etika ini
dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan
manusianya.
Etika membantu manusia untuk melihat secara
kritis moralitas yang dihayati masyarakat, etika juga membantu merumuskan
pedoman etis yang lebih kuat dan norma-norma baru yang dibutuhkan karena adanya
perubahan yang dinamis dalam tata kehidupan masyarakat. Etika membantu untuk
mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu dilakukan dan yang perlu
dipahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi
kehidupan, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian
sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya. Tujuan Etika dalam
teknologi informasi: sebagai dasar pijakan atau patokan yang harus ditaati
dalam teknologi informasi untuk melakukan proses pengembangan, pemapanan dan
juga untuk menyusun instrument.
Etika dalam teknologi
informasi bertujuan agar suatu individu di lingkungan itu :
1.
Mampu memetakan permasalahan yang timbul akibat penggunaan teknologi
informasi itu sendiri.
2.
Mampu menginventarisasikan dan mengidentifikasikan etikan dalam teknologi
informasi.
3.
Mampu
menemukan masalah dalam penerapan etika teknologi informasi.
Tujuan pokok
dari rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik (Code of conduct) profesi :
- Standar‐standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab terhadap klien, institusi, dan masyarakat pada umumnya.
- Standar‐standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilema‐dilema etika dalam pekerjaan.
- Standar‐standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan fungsi‐fungsi profesi dalam masyarakat melawan kelakuan‐kelakuan yang jahat dari anggota‐anggota tertentu.
- Standar‐standar etika mencerminkan / membayangkan pengharapan moral‐moral dari komunitas, dengan demikian standar‐standar etika menjamin bahwa para anggota profesi akan menaati kitab UU etika (kode etik) profesi dalam pelayanannya.
- Standar‐standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi.
- Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah tidak sama dengan hukum (atau undang‐undang). Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik profesi akan menerima sangsi atau denda dari induk organisasi profesinya.
Kapan Etika dan Profesionalisme TSI diterapkan?
Etika dan profesionalisme TSI digunakan/dapat
diterapkan ketika seseorang hendak menggunakan teknologi sistem informasi yang
ada. Etika dan profesionalisme hendaknya dijalankan setiap waktu pada saat yang
tepat. Sebuah pertanggung-jawaban dari suatu etika dan profesionalisme harus
nyata.
Merupakan hal yang penting untuk mengetahui bahwa
hal yang tidak etis belum tentu ilegal. Jadi, dalam kebanyakan situasi,
seseorang atau organisasi yang dihadapkan pada keputusan etika tidak
mempertimbangkan apakah melanggar hukum atau tidak.
Banyaknya aplikasi dan peningkatan penggunaan TI
telah menimbulkan berbagai isu etika, yang dapat dikategorikan dalam empat
jenis:
1. Isu privasi: rahasia pribadi yang sering
disalahgunakan orang lain dengan memonitor e-mail, memeriksa komputer orang
lain, memonitor perilaku kerja (kamera tersembunyi). Pengumpulan, penyimpanan, dan penyebaran informasi
mengenai berbagai individu/pelanggan dan menjualnya kepada pihak lain untuk
tujuan komersial. Privasi informasi adalah hak untuk menentukan kapan, dan
sejauh mana informasi mengenai diri sendiri dapat dikomunikasikan kepada pihak
lain. Hak ini berlaku untuk individu, kelompok, dan institusi.
2. Isu
akurasi: autentikasi, kebenaran, dan akurasi informasi yang dikumpulkan serta
diproses. Siapa yang bertanggung jawab atas berbagai kesalahan dalam informasi
dan kompensasi apa yang seharusnya diberikan kepada pihak yang dirugikan?
3. Isu properti: kepemilikan dan nilai informasi
(hak cipta intelektual). Hak cipta intelektual yang paling umum berkaitan
dengan TI adalah perangkat lunak. Penggandaan/pembajakan perangkat lunak adalah
pelanggaran hak cipta dan merupakan masalah besar bagi para vendor, termasuk
juga karya intelektual lainnya seperti musik dan film.
4. Isu aksesibilitas: hak untuk mengakses
infomasi dan pembayaran biaya untuk mengaksesnya. Hal ini juga menyangkut
masalah keamanan sistem dan informasi.
Bagaimana Etika dan Profesionalisme TSI diterapkan?
Penerapan Etika dan Profesionalisme TSI dapat
diterapkan dengan cara memperhatikan berbagai isu-isu etika serta menjadikannya
panduan ketika hendak menggunakan TSI dan harus dilakukan secara profesional
mengingat peran seseorang tersebut disuatu perusahaan yang berkaitan erat
dengan tanggung jawab orang tersebut di perusahaan.
Referensi :