A. Pendahuluan
Di negara Indonesia ini, organisasi sangat
bermacam -macam bentuknya, baik organisasi yang pada bidang
kemasyarakatan, olahraga atau organisasi di biding politik. Di dalam
pemerintahan di katakan bahwa suatu organisasi berskala nasional karena
organisasi itu terdiri dari anggota dan pengurus. Untuk memenuhi tugas
Softskill ini, saya akan membahas mengenai suatu organisasi pada bidang
olahraga, yaitu Organisasi Futsal.
B. Pembahasan
Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua regu, yang
masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke
gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama,
setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan.
Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah susunan dan hubungan-hubungan antar komponen
bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu organisasi , sedangkan disetiap
komponen dari organisasi tersebut adalah saling tergantung,yang apabila setiap
bagian dapat dikelola dengan baik maka organisasi tersebut pun akan ikut
membaik.
Koordinator : Ahmad Sofyan
Ketua : Sohibul Bait
Wakil Ketua : Akhsan Sulis
Sekretaris : Dini Puspita
Bendahara : Izzati
Anggota : Syukron Silalahi ( Pelatih)
Anwar Fuad
Zakaria Gustam
Badrun kamil
Ahmad Suaib
Muhammad Naufal
Muhammad Fikri
Mukhlis
Ade suherman
Agus Hanafi
Tipe Organisasi
Didalam suatu organisasi,
terdapat tipe-tipe organisasi yaitu :
1. Tipe Piramida Mendatar (flat)
2. Tipe Piramida Terbalik
3. Tipe Kerucut
Dilihat dari skema organisasinya,
organisasi futsal termasuk ke dalam piramida mendatar (flat). Hal tersebut di
karenakan jumlah anggota yang dikendalikan cukup banyak, serta format jabatan
untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil.
Bentuk Organisasi
Terdapat berbagai bentuk dari
organisasi, yaitu :
1. Bentuk
organisasi staff
2. Bentuk
organisasi lini
3. Bentuk
organisasi fungsional
4. Bentuk
organisasi fungsional dan lini
5. Bentuk
organisasi fungsional dan staff
6. Bentuk organisasi lini dan
staff
Jika ditinjau dari bentuk
organisasi, maka organisasi ini termasuk kedalam bentuk organisasi fungsional.
Hal tersebut dikarenakan pembagian tugas-tugas di dalam organisasi ini jelas,
Spesialisasi anggota organisasi lebih efektif dan mudah di kembangkan karena
sesuai bidangnya masing-masing, Solidaritas organisasi tinggi, serta koordinasi
tim berjalan tertib.
Konflik Organisasi
Konflik adalah suatu proses antara dua orang atau lebih dimana salah satu
pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkannya atau
membuatnya menjadi tidak berdaya.
Konflik itu sendiri merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat
maupun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggota atau antar kelompok
masyarakat lainnya, konflik itu akan hilang bersamaan dengan hilangnya
masyarakat itu sendiri.
Konflik yang dapat terkontrol akan menghasilkan integrasi yang baik, namun
sebaliknya integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan suatu konflik.
Terdapat Jenis – Jenis Konflik, yaitu :
1. Konflik dalam diri individu
2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama
3. Konflik antar individu dan kelompok
4.Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama,
5.Konflik antar organisasi
Penyebab terjadinya konflik dalam organisasi, yaitu :
1. Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan,
2. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi
yang berbeda pula,
3. Perbedaan kepentingan individu atau kelompok,
4. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat, dan
5. Perbedaan pola interaksi yang satu dengan yang lainnya
Pada organisasi futsal ini, bukan berarti tanpa konflik. Setiap organisasi
pasti mengalami suatu konflik, sekalipun itu organisasi kecil. Konflik pada
organisasi futsal ini dapat antar individu, maupun kelompok. Misalnya konflik
yang terjadi antara pelatih dengan pemain-pemainnya dikarenakan perbedaan
pendapat dan cara bermain. Konflik ini tergolong Konflik antar
individu(pelatih) dan kelompok(pemain-pemain). Selain itu konflik bisa terjadi
antara pemain dengan pemain yang dikarenakan perbedaan-perbedaan, bisa itu
perbedaan latar belakang, perbedaan kepentingan, maupun perbedaan pola
interaksi. Konflik ini tergolong konflik antar individu dengan individu.
Bila terdapat suatu konflik, maka terdapat pula teknik-teknik pemecahan
suatu konflik, yang meliputi :
Teknik-Teknik Utama Untuk Memecahkan Konflik Organisasi
Ada beberapa cara untuk menangani konflik yaitu :
1. Introspeksi diri,
2. Mengevaluasi pihak-pihak yang terlibat,
3. Identifikasi sumber konflik,
Spiegel (1994) menjelaskan ada lima tindakan yang dapat kita lakukan dalam
penanganan konflik :
a. Berkompetisi
Tindakan ini dilakukan jika kita mencoba memaksakan kepentingan sendiri di
atas kepentingan pihak lain. Pilihan tindakan ini bisa sukses dilakukan jika
situasi saat itu membutuhkan keputusan yang cepat, kepentingan salah satu pihak
lebih utama dan pilihan kita sangat vital. Hanya perlu diperhatikan situasi
menang – kalah (win-lose solution) akan terjadi disini. Pihak yang kalah akan
merasa dirugikan dan dapat menjadi konflik yang berkepanjangan. Tindakan ini
bisa dilakukan dalam hubungan atasan bawahan, dimana atasan menempatkan
kepentingannya (kepentingan organisasi) di atas kepentingan bawahan.
b. Menghindari konflik
Tindakan ini dilakukan jika salah satu pihak menghindari dari situsasi
tersebut secara fisik ataupun psikologis. Sifat tindakan ini hanyalah menunda
konflik yang terjadi. Situasi menang kalah terjadi lagi disini. Menghindari
konflik bisa dilakukan jika masing-masing pihak mencoba untuk mendinginkan
suasana, mebekukan konflik untuk sementara. Dampak kurang baik bisa terjadi
jika pada saat yang kurang tepat konflik meletus kembali, ditambah lagi jika
salah satu pihak menjadi stres karena merasa masih memiliki hutang
menyelesaikan persoalan tersebut.
c. Akomodasi
Yaitu jika kita mengalah dan mengorbankan beberapa kepentingan sendiri agar
pihak lain mendapat keuntungan dari situasi konflik itu. Disebut juga sebagai
self sacrifying behaviour. Hal ini dilakukan jika kita merasa bahwa kepentingan
pihak lain lebih utama atau kita ingin tetap menjaga hubungan baik dengan pihak
tersebut.
Pertimbangan antara kepentingan pribadi dan hubungan baik menjadi hal
yang utama di sini yaitu :
d. Kompromi
Tindakan ini dapat dilakukan jika ke dua belah pihak merasa bahwa kedua hal
tersebut sama –sama penting dan hubungan baik menjadi yang utama. Masing-masing
pihak akan mengorbankan sebagian kepentingannya untuk mendapatkan situasi
menang-menang (win-win solution).
e. Berkolaborasi
Menciptakan situasi menang-menang dengan saling bekerja sama. Pilihan
tindakan ada pada diri kita sendiri dengan konsekuensi dari masing-masing
tindakan. Jika terjadi konflik pada lingkungan kerja, kepentingan dan hubungan
antar pribadi menjadai hal yang harus kita pertimbangkan.
C. Kesimpulan
Suatu organisasi diciptakan untuk mencapai suatu tujuan bersama. Didalam
mencapai tujuan tersebut pasti terdapat berbagai konflik-konflik. Untuk
memecahkan konflik tersebut, maka diperlukan kerjasama seluruh anggota
organisasi. Tanpa kerjasama, maka akan sulit untuk memecahkan suatu konflik
yang terjadi didalam suatu organisasi.
D. Daftar Pustaka